aja udud be cah gawe mlarat
Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:
- Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
- Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
- Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
- Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
- Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
- Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
- Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
- Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
- Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
- Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
- Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
- Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.
A. Nikotina
adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada
berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat.
Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil
biosintesis di akar
dan terakumulasi di daun.
Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan
digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat
ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok.
Nikotina memiliki daya karsinogenik
terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker,
akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi
sel-sel kanker.
B. Tar
adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru
C. Sianida
adalah senyawa kimia
yang mengandung kelompok siano C≡N,
dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.
Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa. Beberapa adalah gas, dan
lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti-garam, beberapa kovalen.
Beberapa molekular, beberapa ionik, dan banyak juga polimerik. Senyawa yang
dapat melepas ion sianida CN− sangat beracun.
. D. Benzene adalah toksin yg menyerang
hati, ginjal, paru-paru, jantung dan otak dan dapat menyebabkan kerusakan
kromosonal. saat ini sedang diadakan penelitian tentang pengaruh benzene
terhadap tingkat kesuburan pria dan wanita.
Benzene adalah racun yg berbahaya karena tubuh kita kesulitan untuk mengeluarkan jenis racun ini.
Benzene diterima dalam ruangan tingkat adalah 50 mg per meter persegi. Sebuah mobil yang diparkir di dalam ruangan dengan jendela tertutup akan mengandung 400-800 mg Benzene.
Benzene adalah racun yg berbahaya karena tubuh kita kesulitan untuk mengeluarkan jenis racun ini.
Benzene diterima dalam ruangan tingkat adalah 50 mg per meter persegi. Sebuah mobil yang diparkir di dalam ruangan dengan jendela tertutup akan mengandung 400-800 mg Benzene.
E. Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen
ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh
terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh
khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek
terhadap gangguan pada paru-paru, emphysema
dan renal turbular disease yang kronis. Jumlah normal kadmium di tanah
berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm)
dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng
(Zn). Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion logam berat
lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama
timbal dan merkuri sebagai the big three heavy
metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia.
Menurut badan dunia FAO/WHO,
konsumsi per minggu yang ditoleransikan bagi manusia adalah 400-500 μg per orang atau 7
μg per kg berat bad
F.
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood
alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada
"keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap,
tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih
ringan daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan
pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol
industri.
Metanol diproduksi secara alami oleh
metabolisme anaerobik
oleh bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap
metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol
tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.
Reaksi kimia metanol yang terbakar
di udara dan membentuk karbon dioksida dan air adalah sebagai berikut:
2 CH3OH + 3 O2 → 2 CO2 + 4
H2O
Api dari metanol biasanya tidak
berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati bila berada dekat metanol
yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat.
Karena sifatnya yang beracun,
metanol sering digunakan sebagai bahan additif bagi pembuatan alkohol untuk
penggunaan industri; Penambahan "racun" ini akan menghindarkan
industri dari pajak yang dapat dikenakan karena etanol merupakan bahan utama
untuk minuman keras (minuman beralkohol). Metanol kadang juga disebut sebagai wood
alcohol karena ia dahulu merupakan produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan
melului proses multi tahap. Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam tungku
untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida; kemudian, gas hidrogen
dan karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tinggi dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol. Tahap
pembentukannya adalah endotermik dan tahap
sintesisnya adalah eksotermik.
G.
Asetilena (Nama sistematis:
etuna) adalah suatu hidrokarbon yang
tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna
yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom
hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan
rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital
sp untuk ikatan sigma. Hal
ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus,
dengan sudut C-C-H sebesar 180°.
Asetilena
ditemukan oleh Edmund
Davy pada 1836, yang menyebutnya karburet
baru dari hidrogen. Nama asetilena diberikan oleh kimiawan Perancis Marcellin
Berthelot, pada 1860. Pada 1812,
sebuah ledakan asetilena membutakan fisikawan Gustaf Dalén, yang kemudian di tahun yang
sama memperoleh hadiah Nobel di
bidang fisika.[1]
H. Amonia
adalah senyawa kimia
dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau
amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi,
amonia sendiri adalah senyawa kaustik
dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan
Amerika Serikat memberikan batas 15 menit
bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi
35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum.[5] Kontak dengan gas amonia
berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.[5] Sekalipun amonia di AS diatur
sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun
jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon
(13,248 L) harus disertai surat izin.[6]
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat.
Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia
mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga
dapat ditangani dengan tabung
reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau
amonium
hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi
larutan tersebut diukur dalam satuan baumé.
Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki
konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C)Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).
I. formaldehida
(juga disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang
berbentuknya gas, atau cair
yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde
atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia
Aleksandr
Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi
oleh Hoffman tahun 1867.
Pada umumnya, formaldehida terbentuk akibat reasi oksidasi katalitik pada metanol. Oleh sebab itu, formaldehida bisa
dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon dan terkandung dalam asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil,
dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari
aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer.
Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.
J. Karsinogen
adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan
mengubah asam
deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu
proses-proses biologis.
Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ
paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjadi
berlubang dan menyebabkan kanker.Pengobatannya yaitu dengan menghentikan konsumsi nikotin dan menggunakan obat tradisional.
Karsinogen kimiawi yang pertama kali diidentifikasi adalah senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik.